Adakalanya Dia membukakan pintu ketaatan
untukmu namun tidak membukakan pintu penerimaan. Adakalanya Dia menetapkanmu
berbuat dosa namun ternyata ia menjadi sebab engkau sampai kepada-Nya.
SUBHANALLAH... dengan cara apa lagi kita harus
di sadarkan oleh-Nya? Jangan terburu-buru menilai diri sendiri apalagi orang
lain. Kenyataannya, kita sering kali menemukan mereka yang begitu tekun dalam
ketaatan, tetapi sering kali perilakunya tidak menunjukkan kedekatan hubungan
dengan-Nya. Mereka menemui-Nya setiap saat, tetapi tidak pernah membawa-Nya
dalam kehidupan mereka. Mereka menyembah, tetapi kehilangan penghambaan.
Di
sisi lain, betapa banyak para pendosa yang mengalami pencerahan sesudahnya. Benarlah
bahwa dalam setiap tindakan-Nya selalu terselip pesan-Nya. Ketaatan tidak
sepenuhnya menghadirkan ketaatan, sedang dosa tidaklah layak disikapi dengan
berputus asa. Berserahlah pada bimbingan-Nya, engkau akan terbimbing dalam
cerah.
Maksiat yang melahirkan rasa hina dan papa
lebih baik daripada ketaatan yang melahirkan rasa bangga dan kesombongan.
JANGAN TERTAWA karena merasa istimewa. Jangan
berputus asa karena penuh dosa! Ingatlah Allah senantiasa memperhatikanmu.
Allah mengetahui semua yang tersimpan di hatimu. Engkau tidak bisa bersembunyi dari-Nya.
Bersyukurlah bila engkau masih bisa menangis akibat dosa yang tak mampu lagi
engkau tepis. Datanglah kepada-Nya dengan perasaan penuh hina; tunjukkan rasa
butuhmu kepada-Nya. Engkau butuh pengampunan-Nya, engkau tidak bisa menghindar
dari-Nya. Jagalah perasaan rendah dirimu di hadapan-Nya maka engkau akan
menjadi rendah hati di hadapan makhluk-Nya. Ini keadaan yang lebih baik bagimu
dibandingkan ketaatanmu yang membuatmu sombong dan lupa diri. Sebab, ketaatan
seperti itu hanyalah menjadi tabir kebenaran hakiki, membuatmu merasa bangga
dan meremehkan. Kepada-Nya engkau tunduk, kepada makhluk-Nya bersikaplah
tawaduk!
Komentar