Thursday 28 June 2012

Jangan terburu-buru menilai diri sendiri apalagi orang lain


Adakalanya Dia membukakan pintu ketaatan untukmu namun tidak membukakan pintu penerimaan. Adakalanya Dia menetapkanmu berbuat dosa namun ternyata ia menjadi sebab engkau sampai kepada-Nya.
SUBHANALLAH... dengan cara apa lagi kita harus di sadarkan oleh-Nya? Jangan terburu-buru menilai diri sendiri apalagi orang lain. Kenyataannya, kita sering kali menemukan mereka yang begitu tekun dalam ketaatan, tetapi sering kali perilakunya tidak menunjukkan kedekatan hubungan dengan-Nya. Mereka menemui-Nya setiap saat, tetapi tidak pernah membawa-Nya dalam kehidupan mereka. Mereka menyembah, tetapi kehilangan penghambaan.
               Di sisi lain, betapa banyak para pendosa yang mengalami pencerahan sesudahnya. Benarlah bahwa dalam setiap tindakan-Nya selalu terselip pesan-Nya. Ketaatan tidak sepenuhnya menghadirkan ketaatan, sedang dosa tidaklah layak disikapi dengan berputus asa. Berserahlah pada bimbingan-Nya, engkau akan terbimbing dalam cerah.
Maksiat yang melahirkan rasa hina dan papa lebih baik daripada ketaatan yang melahirkan rasa bangga dan kesombongan.
JANGAN TERTAWA karena merasa istimewa. Jangan berputus asa karena penuh dosa! Ingatlah Allah senantiasa memperhatikanmu. Allah mengetahui semua yang tersimpan di hatimu.  Engkau tidak bisa bersembunyi dari-Nya. Bersyukurlah bila engkau masih bisa menangis akibat dosa yang tak mampu lagi engkau tepis. Datanglah kepada-Nya dengan perasaan penuh hina; tunjukkan rasa butuhmu kepada-Nya. Engkau butuh pengampunan-Nya, engkau tidak bisa menghindar dari-Nya. Jagalah perasaan rendah dirimu di hadapan-Nya maka engkau akan menjadi rendah hati di hadapan makhluk-Nya. Ini keadaan yang lebih baik bagimu dibandingkan ketaatanmu yang membuatmu sombong dan lupa diri. Sebab, ketaatan seperti itu hanyalah menjadi tabir kebenaran hakiki, membuatmu merasa bangga dan meremehkan. Kepada-Nya engkau tunduk, kepada makhluk-Nya bersikaplah tawaduk!

Komentar


Powered By FISHBONE