Adaptasi
Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk
menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungannya. Adaptasi makhluk dapat
menghasilkan bentuk, fungsi, dan perilaku adaptif terhadap lingkungannya.
Contoh:
Adaptasi morfologi : penyesuaian bentuk/alat-alat tubuh makhluk hidup terhadap
lingkungannya. Contoh bentuk adaptifnya: paruh burung, bentuk kaki, bentuk
gigi, dsb.
Adaptasi fisiologi : adalah penyesuaian fungsi alat-alat tubuh makhluk
hidup terhadap lingkungan. Contoh: hewan kelompok herbivora memiliki enzim
selulase untuk mencerna tumbuhan yang menjadi makanannya.
Adaptasi tingkah-laku : adalah penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungan dalam
bentuk tingkah laku, misalnya mamalia akuatik secara berkala muncul ke
permukaan air untuk mengambil oksigen.
Seleksi alam
Seleksi alam adalah proses pemilihan oleh alam
terhadap organisme yang hidup di dalamnya. Organisme yang mampu beradaptasi
dengan lingkungan alam akan survive sedangkan yang tidak mampu beradaptasi
tidak dapat bertahan di lingkungan tersebut (dapat mati atau bermigrasi ke
tempat lain).
Perkembangbiakan
Perkembangbiakan merupakan proses pembentukan
individu baru, dapat terjadi secara generatif (kawin) dan vegetatif (tidak
kawin), dengan tujuan melestarikan jenisnya dari kepunahan.
Perkembangbiakan dalam rangka kelestarian
adalah proses pewarisan sifat jenis.
Perkembangbiakan generatif terjadi bila calon individu baru terbentuk
dengan didahului proses peleburan sel kelamin jantan (sperma) dan sel kelamin
betina (ovum) / fertilisasi.
Sifat yang dimiliki individu baru tersebut
merupakan perpaduan dari sifat kedua induknya.
Pada hewan, berdasarkan tempat terjadinya
fertilisasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. fertilisasi eksternal, peristiwa
fertilisasi yang terjadi di luar tubuh induknya. Contoh: fertilisasi pada ikan
dan katak.
2. fertilisasi internal, peristiwa fertilisasi
yang terjadi di dalam tubuh induk betina. Contoh: fertilisasi pada reptil, aves
dan mamalia.
Perkembangbiakan vegetativ adalah terjadinya individu baru tanpa melalui
proses peleburan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Sifat keturunan
selalu sama dengan sifat induknya.
Perkembangan vegetatif juga dapat terjadi pada
hewan avertebrata, antara lain:
1. Pembelahan sel/pembelahan biner/membelah
diri. Misal pada Paramecium dan Amoeba.
2. Fragmentasi, misal pada cacing Planaria,
Sipirogyra, cacing pita.
3. Pertunasan, misal pada pisang, padi, bambu,
Hydra viridis, Aurelia
4. Sporulasi: sebenarnya merupakan
perkembangbiakan dengan membelah diri, namun pembelahannya berlangsung
berkali-kali(berganda/multiple) sehingga menghasilkan banyak sekali sel anakan
seperti pada spora. Misal pada Plasmodium, Eimeria, Toxoplasma.
5. Paedogenesis, kemampuan berreproduksi pada
saat masih fase larva. Misal pada larva cacing Fasciola hepatica
6. Pertenogenesi: terbentuknya individu
dari sel telur yang tidak dibuahi. Misal pada lebah, semut, tawon, kecoak.
Komentar